Setelah
Solat Subuh
Setelah seorang
muslim melaksanakan solat subuh berjemaah maka hendaknya ia mengingat bahwa
kunci-kunci keberkahan dan rezeki adalah pada saat ini (di pagi hari), maka
berdoa kepada Alloh agar memberinya keberkahan pada waktu dan umurnya, dan
berusaha sedapat mungkin untuk dapat duduk di masjid hingga matahari terbit,
dan waktu ini ia gunakan untuk melakukan beberapa hal dibawah ini, yaitu:
- Membaca zikir pagi hari (adzkarus shabah)
- Menghafal satu halaman dari al-Qur’an, jika tidak mampu, hendaknya menghafal lima ayat saja setiap hari, sesuatu yang sedikit tetapi berlanjut adalah lebih baik daripada banyak dan terputus-putus.
- Menghafal dua hadits dari hadits-hadits Al-Arba’in An-Nawawiyah atau hadits-hadits yang ada dalam kitab Bulughul Marom atau kitab ‘Umdatul Ahkam, lalu sholat dua rakaat (setelah matahari terbit) kmudian pergi ke tempat kerja atau sekolah
Setelah
Solat zohor
Makan siang, lalu
tidur siang (istirahat) khususnya bagi para pekerja karena hal itu akan
membantu dalam memperbaharui semangat kerja dan daya serap, dan selain hari
libur maka hendaknya ia menyibukkan dirinya untuk membaca buku-buku ringan yang
tidak membebankan fikiran seperti buku sejarah dan buku biografi tokoh.
Setelah Solat Asar
Maka hendaknya ia
melaksanakan beberapa hal di bawah ini, iaitu:
1) Membaca dzikir
pada petang hari dan inilah waktu yang disyariatkan, Allah berfirman: “Dan
bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum
terbenam(nya) (Q.S. Qaf: 39). Hendaknya seorang muslim selalu membiasakan
dirinya untuk berdisiplin dan melakukan kebaikan.
2) Membaca keterangan
dua hadis yang telah ia hafal pada pagi hari, jika yang dihafalnya adalah hadis
Al-Arba’in An-Nawawiyah maka buku yang dibaca adalah Syarhu Ibnu Daqiq atau
Jami’ul Ulum wal Hikam karya Ibnu Rajab, dan jika yang dibacanya adalah
hadis-hadis dalam kitab ‘Umdatul Ahkam maka syarah yang dibacanya adalah
Tasyirul Ahkam karya Al-Bassam, dan jika memiliki kemahuan tinggi lagi, maka
yang dibaca adalah Fathul Bari dan Syarah Muslim karya Imam An-Nawawi, kerana semua
hadis-hadis yang ada dalam kitab ‘Umdatul Ahkam tersebut semuanya muttafaq’alaih.
Dan jika hadis-hadis yang dihafal adalah dari kitab Bulughul Marom, maka syarah
yang dibaca adalah kitab Subulus Salam karya Al-Shan’ani atau kitab Tawdhihul
Ahkam karya Al-Bassam. Bacaan yang saya maksudkan adalah membaca syarah
(keterangan) dua hadis yang telah dihafal di pagi harinya saja, kerana hal itu
tidak memerlukan waktu yang lama.
3) Masih ada sisa
waktu untuk membaca buku-buku fiqih dan hadits, maka untuk orang yang sudah
masuk pada tingkat lanjutan maka buku-buku yang dibaca adalah Al-Mughni karya
Ibnu Al-Qudamah, Al-Muhalli karya Ibnu Hazm, At-Tamhid karya Ibnu Abdul Bar dan
Al-Majmu’ karya An-Nawawi; di dalam kitab-kitab tersebut banyak terdapat
masalah-masalah fiqih yang sangat menarik.
Sedangkan bagi para
pemula maka disamping menghafal dan membaca buku fiqih, alangkah baiknya jika
ia membaca kepada seorang syeikh(guru) agar menguasai seluruh isinya. Sebagai contoh,
kitab fiqih ‘Umdah dalam fiqih Madzhab Hambali, lalu beralih kepada kitab Zadul
Mustanqi’, sedangkan kitab-kitab hadis sudah disebutkan di atas. Dan di dalam
bidang akidah dimulai dari kitab Al-Ushul Ats-Tsalasah karya Muhammad bin Abdul
Wahhab, lalu berpindah kepada kitab Al-Masa’il Al-Arba’ah, setelah itu kitab
Fathul Majid, kemudian Al-Aqidah Al-Wasithiyah. Penjelasan monumentalnya adalah
syarah (Penjelasan) oleh Syeikh Muhammad Khalil Harras rahimahullah dan syarah
olh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Seusai anda melakukan program
pemula lalu beralih kepada program berikutnya, dan demikian seterusnya. Dan
jangan sekali-kali anda tergesa-gesa dalam mencapai hasil, dan dengan tidak
terasa masa berlalu maka anda semakin mendapat hasil yang banyak.
Setelah
Solat Maghrib
Mengulang kembali
hafalan-hafalan yang telah engkau hafal di pagi hari, sebab waktu ini adalah
waktu yang tepat untuk mengulang hafalan dan pelajaran.
Setelah
Solat Isya’
Jika engkau tidak
memiliki kegiatan lain yang bermanfaat maka hendaknya anda berkumpul bersama
keluarga anda di rumah sambil membaca buku-buku ringan tentang Raqa’iq (Syurga
dan Neraka, tazkiyatun nafs) kemudian tidur dan hindari tidur larut malam
(begadang) karena sesungguhnya hal itu adalah musuh bagimu kecuali dalam
melakukan ketaatan kepada Alloh.
Beberapa
kesalahan yang sering dilakukan oleh sebahagian para penuntut ilmu dalam
menghafal:
- Tidak tahu cara menghafal.
- Anggapan bahwa menghafal bagi sebagian penuntut ilmu adalah nisbi merupakan hal keliru, sebab seorang penuntut ilmu harus banyak menghafal.
- Ada kebiasaan buruk yang beredar adalah anggapan bahwa zaman hafalan (zaman muda) sudah berakhir (habis), ini adalah pandangan yang salah, sebab hafalan atau menghafal adalah suatu perkara yang masih berlaku selama manusia ada.
- Tidak adanya pilihan dan batasan untuk sesuatu yang dihafal
- Tidak ada kesungguhan dalam menghafal.
- Bertumpuknya hafalan yang harus ia tanggung.
- Tidak mencatat hafalan didalam buku catatan.
Cara
Menghafal Al-qur’an
- Mengkhususkan waktu pada setiap hari untuk menghafal, waktu yang paling baik adalah waktu Shubuh dan Maghrib.
- Memiliki alqur’an yang terdiri dari tiga puluh jilid, setiap jilidnya terdiri dari satu juz alqur’an, selalu dibawa didalam saku supaya mudah dihafal
- Menghafal dengan menggunakan mushaf yang tulisan dan bentuknya sama.
- Mengulang-ulang dan menjaga hafalan setiap saat
- Menjaga bacaan yang telah dihafal saat solat wajib atau saat sholat sunnah
Cara menghafal hadis
- Membiasakan diri untuk membaca buku-buku hadis khususnya sebelum tidur
- Tidak perlu menyibukkan diri menghafal sanad-sanad hadits sebab hal itu akan menyita banyak waktu
- Selalu mengulang-ulang hafalan
No comments:
Post a Comment