Tuesday 11 December 2012

Amalan harian

Amalan yang baik selepas solat



Setelah Solat Subuh
Setelah seorang muslim melaksanakan solat subuh berjemaah maka hendaknya ia mengingat bahwa kunci-kunci keberkahan dan rezeki adalah pada saat ini (di pagi hari), maka berdoa kepada Alloh agar memberinya keberkahan pada waktu dan umurnya, dan berusaha sedapat mungkin untuk dapat duduk di masjid hingga matahari terbit, dan waktu ini ia gunakan untuk melakukan beberapa hal dibawah ini, yaitu:
  • Membaca zikir pagi hari (adzkarus shabah)
  • Menghafal satu halaman dari al-Qur’an, jika tidak mampu, hendaknya menghafal lima ayat saja setiap hari, sesuatu yang sedikit tetapi berlanjut adalah lebih baik daripada banyak dan terputus-putus.
  • Menghafal dua hadits dari hadits-hadits Al-Arba’in An-Nawawiyah atau hadits-hadits yang ada dalam kitab Bulughul Marom atau kitab ‘Umdatul Ahkam, lalu sholat dua rakaat (setelah matahari terbit) kmudian pergi ke tempat kerja atau sekolah

Setelah Solat zohor
Makan siang, lalu tidur siang (istirahat) khususnya bagi para pekerja karena hal itu akan membantu dalam memperbaharui semangat kerja dan daya serap, dan selain hari libur maka hendaknya ia menyibukkan dirinya untuk membaca buku-buku ringan yang tidak membebankan fikiran seperti buku sejarah dan buku biografi tokoh.



      Setelah Solat Asar
Maka hendaknya ia melaksanakan beberapa hal di bawah ini, iaitu:
1) Membaca dzikir pada petang hari dan inilah waktu yang disyariatkan, Allah berfirman: “Dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam(nya) (Q.S. Qaf: 39). Hendaknya seorang muslim selalu membiasakan dirinya untuk berdisiplin dan melakukan kebaikan.
2) Membaca keterangan dua hadis yang telah ia hafal pada pagi hari, jika yang dihafalnya adalah hadis Al-Arba’in An-Nawawiyah maka buku yang dibaca adalah Syarhu Ibnu Daqiq atau Jami’ul Ulum wal Hikam karya Ibnu Rajab, dan jika yang dibacanya adalah hadis-hadis dalam kitab ‘Umdatul Ahkam maka syarah yang dibacanya adalah Tasyirul Ahkam karya Al-Bassam, dan jika memiliki kemahuan tinggi lagi, maka yang dibaca adalah Fathul Bari dan Syarah Muslim karya Imam An-Nawawi, kerana semua hadis-hadis yang ada dalam kitab ‘Umdatul Ahkam tersebut semuanya muttafaq’alaih. Dan jika hadis-hadis yang dihafal adalah dari kitab Bulughul Marom, maka syarah yang dibaca adalah kitab Subulus Salam karya Al-Shan’ani atau kitab Tawdhihul Ahkam karya Al-Bassam. Bacaan yang saya maksudkan adalah membaca syarah (keterangan) dua hadis yang telah dihafal di pagi harinya saja, kerana hal itu tidak memerlukan waktu yang lama.
3) Masih ada sisa waktu untuk membaca buku-buku fiqih dan hadits, maka untuk orang yang sudah masuk pada tingkat lanjutan maka buku-buku yang dibaca adalah Al-Mughni karya Ibnu Al-Qudamah, Al-Muhalli karya Ibnu Hazm, At-Tamhid karya Ibnu Abdul Bar dan Al-Majmu’ karya An-Nawawi; di dalam kitab-kitab tersebut banyak terdapat masalah-masalah fiqih yang sangat menarik.
Sedangkan bagi para pemula maka disamping menghafal dan membaca buku fiqih, alangkah baiknya jika ia membaca kepada seorang syeikh(guru)  agar menguasai seluruh isinya. Sebagai contoh, kitab fiqih ‘Umdah dalam fiqih Madzhab Hambali, lalu beralih kepada kitab Zadul Mustanqi’, sedangkan kitab-kitab hadis sudah disebutkan di atas. Dan di dalam bidang akidah dimulai dari kitab Al-Ushul Ats-Tsalasah karya Muhammad bin Abdul Wahhab, lalu berpindah kepada kitab Al-Masa’il Al-Arba’ah, setelah itu kitab Fathul Majid, kemudian Al-Aqidah Al-Wasithiyah. Penjelasan monumentalnya adalah syarah (Penjelasan) oleh Syeikh Muhammad Khalil Harras rahimahullah dan syarah olh Syaikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin. Seusai anda melakukan program pemula lalu beralih kepada program berikutnya, dan demikian seterusnya. Dan jangan sekali-kali anda tergesa-gesa dalam mencapai hasil, dan dengan tidak terasa masa berlalu maka anda semakin mendapat hasil yang banyak.


Setelah Solat Maghrib
Mengulang kembali hafalan-hafalan yang telah engkau hafal di pagi hari, sebab waktu ini adalah waktu yang tepat untuk mengulang hafalan dan pelajaran.


Setelah Solat Isya’
Jika engkau tidak memiliki kegiatan lain yang bermanfaat maka hendaknya anda berkumpul bersama keluarga anda di rumah sambil membaca buku-buku ringan tentang Raqa’iq (Syurga dan Neraka, tazkiyatun nafs) kemudian tidur dan hindari tidur larut malam (begadang) karena sesungguhnya hal itu adalah musuh bagimu kecuali dalam melakukan ketaatan kepada Alloh.


Beberapa kesalahan yang sering dilakukan oleh sebahagian para penuntut ilmu dalam menghafal:
  • Tidak tahu cara menghafal.
  • Anggapan bahwa menghafal bagi sebagian penuntut ilmu adalah nisbi merupakan hal keliru, sebab seorang penuntut ilmu harus banyak menghafal.
  • Ada kebiasaan buruk yang beredar adalah anggapan bahwa zaman hafalan (zaman muda) sudah berakhir (habis), ini adalah pandangan yang salah, sebab hafalan atau menghafal adalah suatu perkara yang masih berlaku selama manusia ada.
  • Tidak adanya pilihan dan batasan untuk sesuatu yang dihafal
  • Tidak ada kesungguhan dalam menghafal.
  • Bertumpuknya hafalan yang harus ia tanggung.
  • Tidak mencatat hafalan didalam buku catatan.
 
Cara Menghafal Al-qur’an
  • Mengkhususkan waktu pada setiap hari untuk menghafal, waktu yang paling baik adalah waktu Shubuh dan Maghrib.
  • Memiliki alqur’an yang terdiri dari tiga puluh jilid, setiap jilidnya terdiri dari satu juz alqur’an, selalu dibawa didalam saku supaya mudah dihafal
  • Menghafal dengan menggunakan mushaf yang tulisan dan bentuknya sama.
  • Mengulang-ulang dan menjaga hafalan setiap saat
  • Menjaga bacaan yang telah dihafal saat solat wajib atau saat sholat sunnah
Cara menghafal hadis
  • Membiasakan diri untuk membaca buku-buku hadis khususnya sebelum tidur
  • Tidak perlu menyibukkan diri menghafal sanad-sanad hadits sebab hal itu akan menyita banyak waktu
  • Selalu mengulang-ulang hafalan



No comments:

Post a Comment